Jumat, 07 November 2014

MWC Nahdlatul Ulama Kec.Rungkut - Surabaya .

Sambut Gelar Pahlawan Mbah Wahab, Santri Tambakberas Istighosah

Kamis, 6 November 2014 20:09 WIB .



 
KH. KH Wahab Hasbullah


SURYA Online, JOMBANG-Ratusan santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas Jombang istighosah di makam KH Wahab Chasbullah alias Mbah Wahab, Kamis (6/11/2014) sore.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk syukur atas anugerah gelar pahlawan dari pemerintah terhadap Mbah Wahab, yang merupakan salah satu dari tiga serangkai pendiri NU.

Istighosah bersama dipimpin pengasuh PPBU, KH Hasib Wahab (Gus Hasib). Selain itu juga dihadiri Wabup Jombang Hj Mundjidah Wahab. Keduanya merupakan putra dari Mbah Wahab.
"Malam ini kita sekeluarga berangkat ke istana presiden untuk menerima SK pengangkatan Kiai Wahab menjadi pahlawan nasional," ujar Mundjidah sebelum doa bersama dimulai.
Sebelum doa bersama dimulai, Gus Hasib, Nyai Mundjidah, serta sejumlah kerabat melakukan tabur bunga di atas pusara tokoh besar NU tersebut.

Selanjutnya, ratusan santri yang sduah berada di areal makam melantunkan tahlil dan doa secara bersama-sama. Rangkaian acara itu dipungkasi dengan menyanyikan syair 'Subhanul Wathon'. Syair tersebut ciptaan Kiai Wahab yang berisi tentang kecintaan terhadap tanah air.

Hj Mundjidah mengatakan, dia mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas gelar pahlawan yang diberikan kepada ayahandanya.

Mantan Ketua PC Muslimat NU Jombang dan mantan anggota FPP DPRD Jatim ini juga membenarkan bahwa dirinya sudah mendapatkan undangan resmi dari Presiden Jokowi. "Empat orang dari keluarga malam ini berangkat ke Jakarta," kata Hj Mundjidah.

Dia menjelaskan, undangan resmi dari presiden  terkait anugerah gelar pahlawan untuk Mbah Wahab. Teknisnya, Jumat siang besok, keluarga dari Tambakberas akan menjalani gladi bersih, sekaligus menerima SK.

Selanjutnya, anugerah secara resmi itu akan diserahkan secara langsung oleh Presiden Jokowi dalam upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November 2014.







http://surabaya.tribunnews.com/2014/11/06/sambut-gelar-pahlawan-mbah-wahab-santri-tambakberas-istighosah

PAC. GP ANSOR RUNGKUT

KH Wahab Hasbullah Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional

Rabu, 5 November 2014 18:51 WIB.

 

 
 
KH. KH Wahab Hasbullah



SURYA Online, SURABAYA – KH Abdul Wahab Hasbullah, salah satu pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Kepastian tersebut disampaikan KH Hasib Wahab, salah satu putra KH Wahab Hasbullah, Rabu (5/11/2014).

Menurut Gus Hasib – panggilan KH Hasib Wahab - kabar bahwa Kiai Wahab telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Pusat berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Bahkan Kementerian yang dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU tersebut juga menyampaikan bahwa tanggal 8 November 2014, ahli waris diundang ke Istana Negara Jakarta, untuk menerima Surat Keputusan (SK) Presiden tentang penetapan Kiai Wahab sebagai Pahlawan Nasional.
 “Enam anaknya Mbah Wahab yang masih hidup diundang semua, salah satunya saya,” ujarnya, Rabu (5/11/2014).

Dikatakan salah satu Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Kiai Wahab memang sangat layak mendapat gelar Pahlawan Nasional. Selain merupakan salah satu pendiri NU, Kiai Wahab juga banyak berkontribusi dalam perjuangan, baik sebelum kemerdekaan Republik Indonesia maupun sesudah kemerdekaan.

Bahkan sebelum mendirikan NU bersama KH Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab mendirikan Madrasah yang diberi nama Nahdlatul Wathan, yang berarti Bangkitnya Tanah Air.
 “Pendirian Nahdlatul Wathan ini merupakan bukti dari cita-cita Mbah Wahab untuk membebaskan bangsa dari penjajahan kolonial Belanda,” tegasnya.

Tidak hanya itu, ketika fatwa Resolusi Jihad dikeluarkan Rois Akbar PBNU KH Hasyim Asy'ari, dalam pertemua ulama dan konsul-konsul NU se-Jawa dan Madura, di kantor PB Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO) di Jalan  Bubutan VI/2 Surabaya pada 22 Oktober 1945, Kiai Wahab yang waktu itu menjadi Khatib Am PBNU bertugas mengawal implementasi dan pelaksanaan di lapangan.
Fatwa tersebut akhirnya menjadi pemantik pertempuran heroik 10 November, untuk mengusir Belanda yang ingin kembali menjajah dengan cara membonceng NICA alias Sekutu.



“Jadi, gelar Pahlawan Nasional memang sangat layak diberikan untuk Mbah Wahab,” imbuh Gus Hasib.

Apalagi usulan nama Kiai Wahab yang lahir di Jombang, 31 Maret 1888 dan wafat 29 Desember 1971, sebagai Pahlawan Nasional sebenarnya sudah dilakukan cukup lama. Gus Hasib menyebut, usulan pertama pada tahun 1989 atau ketika masa Orde Baru. Karena macet, akhirnya usulan kedua disampaikan tahun 2012 lalu.

“Yang mengusulkan Pemkab Jombang, PBNU Pusat, dan PCNU Jombang, juga para keluarga, kiai, dan ulama semua,” tukasnya.
Dari usulan tersebut, telah dilakukan beberapa kali seminar, uji publik, dan kajian sejarah untuk menguji layak tidaknya Kiai Wahab menjadi Pahlawan Nasional, dilihat dari peran sebelum, ketika maupun sesudah kemerdekaan. Mereka yang mengulas, antara lain, sejarawan Prof Anhar Gonggong, sejarawan NU Choirul Anam, dan PBNU.

“Nah, hasil kajian secara akademik dan ilmiah, kesimpulannya beliau memang layak ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” tegas Gus Hasib.

 






http://surabaya.tribunnews.com/2014/11/05/kh-wahab-hasbullah-ditetapkan-jadi-pahlawan-nasional

Rabu, 05 November 2014

PAC. GP ANSOR RUNGKUT

PBNU: Jokowi Khalifah Bangsa Indonesia, termasuk Umat Islam  .



Jakarta, Muslimedianews.com ~ Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa kepemimpinan nasional adalah khalifah bagi bangsa Indonesia, termasuk bagi umat Muslim di Tanah Air.

"NKRI sudah sesuai jalan Islam. Pak Jokowi (Joko Widodo) khalifah kita sekarang, pemimpin bangsa Indonesia, termasuk umat Islam," kata Said Aqil usai penutupan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Jakarta, Minggu (2/11/2014).

 

 



Khilafah menjadi salah satu bahasan dalam Komisi Bahtsul Masail Munas Alim Ulama NU. Dalam putusannya, ulama NU menyatakan bahwa khilafah untuk umat Islam sedunia tidak lagi relevan pada saat umat manusia bernaung di bawah negara-negara bangsa. Bahkan, membangkitkan kembali ide khilafah pada masa sekarang adalah utopia.

Menurut ulama NU, Islam tidak mewajibkan suatu bentuk negara dan sistem pemerintahan tertentu bagi pemeluknya. Umat diberi kewenangan untuk mengatur dan merancang sistem pemerintahan sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan zaman dan tempat.

Yang terpenting, menurut ulama NU, suatu pemerintahan harus bisa melindungi dan menjamin warganya untuk mengamalkan dan menerapkan ajaran agamanya dan menjadi tempat yang kondusif bagi kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan.  

Dalam konteks Indonesia, umat Islam bersama anak bangsa yang lain telah bersepakat membentuk NKRI untuk mewadahi segenap elemen bangsa yang sangat majemuk dalam hal suku, bahasa, budaya, dan agama. Menurut NU, menjadi kewajiban semua elemen bangsa untuk mempertahankan dan memperkuat keutuhan NKRI.

"Oleh karena itu, setiap jalan dan upaya munculnya gerakan-gerakan yang mengancam NKRI wajib ditangkal karena akan menimbulkan mafsadah (kerugian) yang besar dan perpecahan umat," kata Said Aqil.

Terkait dengan adanya kelompok yang terus menyuarakan gagasan khilafah internasional, Said Aqil mengatakan bahwa sepanjang yang dilakukan sekadar menyampaikan gagasan, belum menjadi gerakan yang mengancam keutuhan NKRI, tidak menjadi soal.

"Kalau kita, NU, menerima ide khilafah yang nasionalis, bukan imperium seperti zaman dulu, yang tidak mungkin lagi diterapkan sekarang," katanya.

Dalam keputusannya, Munas NU juga menyebutkan bahwa umat Islam tidak boleh terjebak dalam simbol-simbol dan formalitas nama yang tampaknya islami, tetapi wajib berkomitmen pada substansi.

 










Masjid Tholabuddin

Dr . Drs  . H. Muchibbin Zuhri Mag  .

Pasar Soponyono Rungkut

Mbah   mau kemana  ,  apa tidak di cari  anaknya  ? 

Rungkut, Surabaya

Parade  Hari Pahlawan 2012  di Suarabaya   .

 

 
 
Moch  Shodiq  Fuull.

Moch Shodiq Fuull bersama  Bapak Lurah .

 atraksi Drum band .

siap berangkat .



Masjid Tholabuddin

Sholat  Id Adha   di  jalan raya  Rungkut   .


masih  khusuk  dengerin khutbah di Masjid Tholabuddin .


petasan mulai  meletus .


masih asik   ngerumpi  ..

Rungkut, Surabaya




Apa pun yang Anda lakukan mungkin tampak tidak signifikan bagi Anda, tetapi yang paling penting adalah Anda melakukannya.



Mahatma Gandhi
(1869-1948) Pemimpin Spiritual India






Rungkut, Surabaya

Parade  Hari Pahlawan 2012  di Suarabaya   .

 
Moch  Shodiq  Fuull . 

 Jenderal Kancil  .

 pasukan pemberani datang .

 tentara  bersama rakyat  .

pejuang yang terlupakan  .

tentara  pejuang masuk surabaya  .




Rabu, 29 Oktober 2014

PAC IPNU RUNGKUT

Lakmud  IPNU  - IPPNU   Rungkut  .

 out bound

Masjid Tholabuddin

pas waktu rehat , habis kegiatan .

Masjid Tholabuddin





Pesan Hikmah  . 
 
Ù‚َالَ Ù…ُوسَÙ‰ٰ Ù„ِÙ‚َÙˆْÙ…ِÙ‡ِ اسْتَعِينُوا بِاللَّÙ‡ِ Ùˆَاصْبِرُوا ۖ Ø¥ِÙ†َّ الْØ£َرْضَ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ ÙŠُورِØ«ُÙ‡َا Ù…َÙ†ْ ÙŠَØ´َاءُ Ù…ِÙ†ْ عِبَادِÙ‡ِ ۖ ÙˆَالْعَاقِبَØ©ُ Ù„ِÙ„ْÙ…ُتَّÙ‚ِينَ

 
Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa".
 
 
 
 
 

Rungkut, Surabaya

Hari Ulang Tahun Kota Surabaya ke 720 .

 

 
 Latif  .


 Nabila  .

 buah  apel  .

 si cantik  senyum manis  .





Masjid Tholabuddin




Maka Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata,





“Firman Allah Ta’ala (yang artinya),’Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu’ mengandung dalil yang tegas tentang keutamaan ilmu. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah memerintahkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta tambahan sesuatu kecuali (tambahan) ilmu. Adapun yang dimaksud dengan (kata) ilmu di sini adalah ilmu syar’i. Yaitu ilmu yang akan menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan”.



 (Fathul Baari, 1/92)  .

Moch  Shodiq  Fuull .

Rungkut, Surabaya

yang  lain  dari  pada  lain  .


Ranbut panjang   pakai  songkok   .

Rambut panjang   tidak pakai songkok  .


Rungkut, Surabaya



Pesan  Bijak  ,

Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang 
buatmu semakin kuat setiap hari. 







Rungkut, Surabaya

Pawai hari jadi kota suarabaya 721 .

Moch  shodiq  Fuull .

 PEMKOT  SURABAYA .

Gadis Rubgkut .

 budaya  India  ikut  meriahkan .

tarian  moderen  .



Senin, 27 Oktober 2014

Pasar Soponyono Rungkut

Nadirin ..
lupa sama kewajibannya  ....

Rungkut, Surabaya

Parade Pejuang 2013.

Kota  Surabaya .

 
Moch  Shodiq  Fuull.

 pasukan  sepeda  kuno  ..

seperti  doeloe  .

devile  sepeda kuno  .

pasukan sepeda kuno .