KH Wahab Hasbullah Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional
Rabu, 5 November 2014 18:51 WIB.
KH. KH Wahab Hasbullah
SURYA Online, SURABAYA – KH Abdul Wahab Hasbullah,
salah satu pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) ditetapkan sebagai
Pahlawan Nasional. Kepastian tersebut disampaikan KH Hasib Wahab, salah
satu putra KH Wahab Hasbullah, Rabu (5/11/2014).
Menurut Gus Hasib
– panggilan KH Hasib Wahab - kabar bahwa Kiai Wahab telah ditetapkan
sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Pusat berasal dari Kementerian
Sosial (Kemensos).
Bahkan Kementerian yang dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa yang
juga Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU tersebut juga menyampaikan
bahwa tanggal 8 November 2014, ahli waris diundang ke Istana Negara
Jakarta, untuk menerima Surat Keputusan (SK) Presiden tentang penetapan
Kiai Wahab sebagai Pahlawan Nasional.
“Enam anaknya Mbah Wahab yang masih hidup diundang semua, salah satunya saya,” ujarnya, Rabu (5/11/2014).
Dikatakan
salah satu Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Kiai
Wahab memang sangat layak mendapat gelar Pahlawan Nasional. Selain
merupakan salah satu pendiri NU, Kiai Wahab juga banyak berkontribusi
dalam perjuangan, baik sebelum kemerdekaan Republik Indonesia maupun
sesudah kemerdekaan.
Bahkan sebelum mendirikan NU bersama KH
Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab mendirikan Madrasah yang diberi nama
Nahdlatul Wathan, yang berarti Bangkitnya Tanah Air.
“Pendirian
Nahdlatul Wathan ini merupakan bukti dari cita-cita Mbah Wahab untuk
membebaskan bangsa dari penjajahan kolonial Belanda,” tegasnya.
Tidak
hanya itu, ketika fatwa Resolusi Jihad dikeluarkan Rois Akbar PBNU KH
Hasyim Asy'ari, dalam pertemua ulama dan konsul-konsul NU se-Jawa dan
Madura, di kantor PB Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO) di Jalan Bubutan
VI/2 Surabaya pada 22 Oktober 1945, Kiai Wahab yang waktu itu menjadi
Khatib Am PBNU bertugas mengawal implementasi dan pelaksanaan di
lapangan.
Fatwa tersebut akhirnya menjadi pemantik pertempuran
heroik 10 November, untuk mengusir Belanda yang ingin kembali menjajah
dengan cara membonceng NICA alias Sekutu.
“Jadi, gelar Pahlawan Nasional memang sangat layak diberikan untuk Mbah Wahab,” imbuh Gus Hasib.
Apalagi
usulan nama Kiai Wahab yang lahir di Jombang, 31 Maret 1888 dan wafat
29 Desember 1971, sebagai Pahlawan Nasional sebenarnya sudah dilakukan
cukup lama. Gus Hasib menyebut, usulan pertama pada tahun 1989 atau
ketika masa Orde Baru. Karena macet, akhirnya usulan kedua disampaikan
tahun 2012 lalu.
“Yang mengusulkan Pemkab Jombang, PBNU Pusat, dan PCNU Jombang, juga para keluarga, kiai, dan ulama semua,” tukasnya.
Dari
usulan tersebut, telah dilakukan beberapa kali seminar, uji publik, dan
kajian sejarah untuk menguji layak tidaknya Kiai Wahab menjadi Pahlawan
Nasional, dilihat dari peran sebelum, ketika maupun sesudah
kemerdekaan. Mereka yang mengulas, antara lain, sejarawan Prof Anhar
Gonggong, sejarawan NU Choirul Anam, dan PBNU.
“Nah, hasil kajian
secara akademik dan ilmiah, kesimpulannya beliau memang layak ditetapkan
sebagai Pahlawan Nasional,” tegas Gus Hasib.
http://surabaya.tribunnews.com/2014/11/05/kh-wahab-hasbullah-ditetapkan-jadi-pahlawan-nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar