Kamis, 14 September 2017

MWC N.U.RUNGKUT

MWC  N.U.RUNGKUT 



.
 .
 .
 ------------------------------------

HARI  SANTRI 
22 OKTOBER .


 Gus Halim bersama Gus Ipul.


KH.Makruf Amin 
Rais Am PBNU.
.

Dari Pembacaan Shalawat, Upacara, Hingga Puncak Hari Santri

SurabayaDalam catatan panitia, setidaknya ada 4.444 santri mengikuti upacara untuk memperingati Hari Santri Nasional, di Lapangan Tugu Pahlawan, Sabtu (22/10) pagi.

Upacara ini dilaksanakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya sesuai instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Peringatan yang bertujuan untuk mengenang perjuangan dan semangat para syuhada’ dan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya dalam mempertahankan kemerdekaan RI dari penjajahan.

Harapannya, dengan peringatan ini dapat meningkatkan ukhuwah an nahdliyah, konsolidasi organisasi sebagai jamiyyah maupun jama’ah.
Ketua panitia Hari Santri di Kota Surabaya, Mohammad Faisol mengatakan, upacara hari Santri Nasional merupakan rangkaian acara yang telah dimulai sejak Jumat (21/10).

Kegiatan ini diawali dengan pembacaan 4.444 shalawat Nariyah di kantor ‘Hoofdbestuur Nahdotoel Oelama’ Jalan Bubutan Surabaya.
Selain itu, pembacaan shalawat juga dilakukan di seluruh kelurahan, masjid, dan mushala.
Selain upacara pada hari ini (22/10), siangnya dilanjutkan dengan bedah buku di Kampus Universitas NU Surabaya (Unusa) jalan Jemursari Surabaya.

Dan malam harinya ditutup dengan resepsi hari Santri Nasional di Masjid Al-Akbar Surabaya. Rais Aam, KH Ma’ruf Amin dan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj akan berbaur dengan masyarakat Surabaya dan sekitarnya. (TBN/saiful



 KH.Makruf bersama Pengurus PWNU Jawa Timur.


 
Gus Ipul Pidato .

 Dikawal BANSER JAWA TIMUR .

Ribuan Jamaah Nahdiyin .

MochShodiqFuull

.
.
.

....................

Hari Santri Nasional 2017 NU Kota Surabaya, 5000 Santri Apel Di Tugu Pahlawan 

 

 SURABAYA, Sekitar 5.000 santri menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih di Tugu Pahlawan Surabaya untuk memperingati Hari Santri Nasional 2017 yang diselenggarakan Nahdlatul Ulama Kota Surabaya, Minggu (22/10/2017).

Upacara yang rutin digelar tersebut dipimpin langsung Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakil Allallah sebagai inspektur upacara. Hadir pada kesempatan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang juga sebagai salah satu Ketua PBNU serta KH Mas Sulaiman Rois Syuriah NU Surabaya dan Dr Achmad Muhibbin Zuhri Ketua NU Surabaya.
Dalam sambutannya, KH Mutawakil Allallah mengatakan, kiprah santri teruji dalam mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhinneka Tunggal Ika. Santri berdiri di garda depan membentengi NKRI dari berbagai ancaman. Pada 1936, sebelum Indonesia merdeka, kaum santri menyatakan Nusantara sebagai DârusSalâm. Pernyataan ini adalah legitimasi fikih berdirinya NKRI berdasarkan Pancasila.
Ia menambahkan hari ini santri juga hidup di tengah dunia digital yang tidak bisa dihindari. Internet adalah bingkisan kecil dari kemajuan nalar yang menghubungkan manusia sejagat dalam dunia maya.
“Ia punya aspek manfaat dan mudharat yang sama-sama besar. Internet telah digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan dakwah Islam, tetapi juga digunakan untuk merusak harga diri dan martabat seseorang dengan fitnah dan berita hoaks,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap Santri perlu ‘memperalat’ teknologi informasi sebagai media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaannya yang tidak sejalan dengan upaya untuk menjaga agama.
Usai upacara Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memberikan semangat dengan yel-yel khas ala santri dengan teriakan takbir dan sholawat. Selanjutnya Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah Yusuf mengajak para santri untuk tetap taat pada ulama baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada, karena menurutnya sejatinya roh dan semangat para ulama tetap hidup meskipun jasadnya sudah tiada. “Pesan para ulama harus tetap dipegang teguh para santri,” ujarnya.
Upacara tersebut juga dimeriahkan berbagai atraksi dari perkumpulan pencak silat Nahdlatul Ulama Kota Surabaya atau Pagar Nusa dengan menampilkan atraksi pertarungan ala santri.
Sementara itu Ketua NU Kota Surabaya Dr Ahmad Muhibbin Zuhri MAg sangat bangga dengan semangat para santri mengikuti upacara tahun ini.
“Momentum Hari Santri hari ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit “Nasionalisme Bagian dari Iman” perlu terus digelorakan di tengah arus ideologi fundamentalisme agama yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme,” ujarnya usai memberikan penghargaan pada Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusu dan KH Mutawakil Allallah.
Sebelum rangkaian peringatan Hari Santri Nasional NU Kota Surabaya, diawali dengan pembacaan 4.444 sholawat Nariyah di kantor ‘Hoofdbestuur Nahdotoel Oelama’ Jalan Bubutan Surabaya yang merupakan markas dari ulama pada masa penjajahan. (mer) 


.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar